Berita Nasional (joglo.net),- Harga daging di Pasar Gunungkidul naik menjadi bahan perbincangan dalam beberapa waktu kebelakang. Pasar Argosari, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta adalah salah satu tempat di mana harga daging mengalami kenaikan selama dua minggu terakhir.
Adapun daging yang mengalami kenaikan adalah berupa daging sapi dan kambing. Kenaikan harga juga tidak sedikit. Akan tetapi, para pedagang memilih untuk tetap berjualan karena masih tingginya permintaan.

Apa Penyebab Harga Daging di Pasar Gunungkidul Naik?
Saat ini masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta sedang menghadapi kenaikan harga daging sapi dan kambing. Adanya kenaikan harga daging ternyata sudah berlangsung selama dua minggu terakhir.
Hal ini tentu membuat masyarakat pusing, mengingat harga bahan pokok lainnya juga melonjak tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Meski tercatat mengalami kenaikan harga, namun para pedagang masih memilih tetap berjualan.
Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan pemantauan harga-harga di pasaran. Ia akan melakukan sidak pasar untuk melihat apakah harga masih dalam skala normal atau sangat tinggi.
Daging sapi terpantau mengalami kenaikan sebesar Rp 20.000 untuk kualitas terbaik dari harga normal Rp 115.000 menjadi sekitar Rp 135.000 per kilogramnya.
Namun, ada juga beberapa pedagang yang menjual daging sapi dengan harga yang sampai Rp 140.000 untuk kualitas yang paling super.
“Biasanya kekurangan pasokan karena biasanya para pedagang daging akan menyembelih hewan sendiri,” kata Sigit saat melakukan pemantauan harga di Pasar Argosari Wonosari pada Jumat (25/2/2022).
Ketiga disinggung mengenai harga daging di Pasar Gunungkidul naik yang kemungkinan terjadi akibat adanya kemunculan antraks beberapa waktu lalu, Sigit menyatakan bahwa itu hanya memberikan sedikit pengaruh. “Pengaruhnya sedikit sekali,” jelas Sigit.
Di sisi lain, dari pengamatan kios daging di Pasar Argosari, para pedagang terlihat mengaku kenaikan harga daging tidak terlalu signifikan. Sejumlah pedagang bahkan memilih untuk tidak berbicara mengenai kenaikan harga yang sedang terjadi.
“Gak kok, gak naik, normal aja,” kata salah satu pedagang saat dimintai keterangan.
Tidak Terjadi Penurunan Penjualan
Menurut kesaksian sejumlah pedagang, ternyata naiknya harga daging di Pasar Gunungkidul tidak mempengaruhi jumlah penjualan. Salah seorang pedagang bernama Tariyah menyebut bahwa tingginya angka hajatan yang digelar sangat membantu penjualan.
“Sangat terbantu dengan warga yang menggelar hajatan, sehingga meskipun harga daging mahal, mereka tetap masih membelinya” kata Tariyah.
Memang saat ini pelonggaran kebijakan di daerah Gunungkidul cukup membuat masyarakat berbondong-bondong menggelar kembali pesta hajatan untuk menghindari PPKM level selanjutnya. Dengan begitu, maka para penjual daging sangat terbantu dengan permintaan yang ikut melonjak naik.
Lebih lanjut mengenai prediksi penyebab harga daging di Pasar Gunungkidul naik adalah akibat harga sapi yang juga tepantau melonjak naik di pasar hewan dalam beberapa waktu terakhir.