Berita Nasional (joglo.net ), – Siapa sangka hal yang menurut masyarakat hanya merugikan justru menjadi kebun indah dari gulma. Sukaji seorang pria di Gunungkidul mampu memanfaatkan tanaman gulma amarilis menjadi kebun yang sangat indah. Pria ini tinggal di daerah Ngasemayu, Salam Kecamatan Patuk.
Sukaji menyulap halaman rumahnya menjadi kebun bunga amarilis yang sangat indah. Hal ini menarik para muda mudi untuk mengunjungi halaman rumahnya. Tak sedikit pengunjung yang mampir untuk berfoto di taman tersebut.

Halaman yang Luas Menjadi Kebun Indah Dari Gulma Amarilis
Sukaji sendiri tidak menyangka dari hobi menanam Amarilis, membuatnya menjadi tempat wisata yang digemari anak muda hingga dewasa. Kebun halaman rumahnya dipenuhi dengan tanaman Amarilis yang setiap harinya dikunjungi oleh ribuan orang saat musim berbunga.
Mulanya Sukaji hanya memiliki niat untuk menyelamatkan Amarilis yang ada di kampungnya. Karena menurut masyarakat, tanaman ini hanya menjadi hama bagi petani. Bahkan merugikan tanaman utama dari pertanian masyarakat.
Petani sering membasminya sehingga populasi Amarilis akan semakin punah. Menurut Sukaji jika tidak ada yang peduli maka anak cucu tidak akan pernah melihat kalau tanaman ini pernah ada alias punah.
Alasan inilah yang mendasari Sukaji yang kemudian menanam gulma tersebut di halaman rumahnya. Semakin banyak Amarilis di halamannya semakin penuh.
Saat tanaman Amarilis tersebut berbunga, kebun dan halamannya terlihat sangat indah. Sejak tahun 2015, banyak orang yang ingin berfoto di halamannya.
Saat banyak orang kesulitan untuk menuruni jalan di kebun, Sukaji membuat jalan setapak kebun indah dari gulma untuk pengunjung agar bisa berfoto di tengah hamparan mekarnya bunga amarilis. Selain itu jalan setapak ini untuk memudahkan pengunjung agar tidak terpeleset saat menikmati keindahan tanaman gulma tersebut.
Antusias dari pengunjung yang berbondong-bondong ke halamannya, sedikit banyak merusak beberapa gulma tersebut. Namun Sukaji menganggapnya hal tersebut wajar-wajar saja.
Ia sangat memaklumi keadaan tersebut. Hal ini karena jalan setapaknya juga tidak cukup untuk menampung beribu banyak orang yang datang.
Bahkan dari tren, jumlah pengunjung setiap tahunnya meningkat. Saat awal dibukanya kebun Amarilis ini ada sekitar 1.500 orang perharinya di waktu berbunga. Namun kini meningkat menjadi 1.200 hingga 2.500 per harinya. Bahkan hingga kini pengunjung terus meningkat.
Nasehat Sukaji Untuk Anak Muda
Sukaji pribadi mengajak para generasi muda agar bisa memberikan perhatiannya pada lingkungan sekitar. Jangan pernah meremehkan ciptaan Tuhan yang justru memiliki nilai tinggi.
Namun jangan melihat hanya sebelah mata dan kemudian membasminya. Mari cari sisi positifnya. Karena hal yang dianggap sebelah mata belum tentu buruk. Kebun indah dari gulma tersebut kini jadi favorit wisatawan. Keindahannya seperti liburan ala Jepang.